[Review] Intertwine

Credit: Dok. Pribadi

Judul: INTERTWINE--Takdir yang Berjalin
Penulis: F.L.O.C.K
Penyunting: Prisca Primasari
Cover designer dan ilustrator: COKROID
Proofreader: Yuli Yono
Tebal: 420 halaman
Terbit: Maret 2015
Penerbit: Haru
ISBN: 978-602-7742-49-9
Keterangan: Novelet Indonesia
Bisa dibeli di: Bukupedia.com


"Kadang memang hanya dibutuhkan
sebuah pemicu dan waktu yang tepat untuk akhirnya bisa
mendapatkan sesuatu yang tepat."



Blurb

Berawal dari sebuah bridal,
lima wanita menguntai benang-benang kehidupan.

Jihan, yang bercita-cita untuk menikah muda.
Naomi, yang mengikuti kata hatina untuk bertindak di luar logika.
Emma, yang percaya kisah cinta dalam dongeng juga ada di dunia nyata.
Ralyn, yang berharap pernikahannya akan sempurna.
Nina, yang dihantui oleh potongan-potongan kenangan lama/

Sebuah gaun istimewa hadir di antara mereka,
seakan menjadi pemintal takdir.

Dan keajaiban pun terjadi...


Intertwine edisi bertandatangan

-------


Awalnya saya tidak berniat membeli buku ini karena saya masih belum terlalu mengikuti Penerbit Haru--dan saya juga tidak begitu terbiasa dengan tulisan penulis lokal. Tapi suatu hari saya ingin beli buku lewat online dan ditawari buku ini, berhubung masih dapat tandatangan katanya. Dan setelah melihat-lihat covernya lagi, saya pun akhirnya setuju. 
Saya tidak mengira kalau ternyata ini bukan novel, melainkan beberapa novela yang digabungkan menjadi sebuah cerita yang sangat mengesankan. Perpaduan cerita di dalamnya benar-benar membuat saya kagum dengan cetusan ide seperti ini--saya belum pernah baca gabungan novela sih. 
Dengan satu tema yaitu pernikahan, kelima novela di buku ini mengambil latar di sebuah bridal bernama Fairy Bridal. Bridal ini merupakan bridal milik Madam M. Dan di sana, kelima tokoh utama terhubung oleh sebuah gaun pengantin berbentuk A-line..... 

Ada lima judul dan lima penulis yang turut serta dalam pembuatan novela ini. Langsung saja akan saya tuliskan di bawah^^

1. The Right One karya Orizuka



Jihan, seorang cewek yang bekerja sebagai penerjemah yang merangkap sebagai asisten pribadi Tamura--direktur perusahaan rambut palsu berkebangsaan Jepang. Jihan bercita-cita menikah muda karena suatu alasan, dan ia mengira bekerja pada suatu perusahaan bisa memperlancar proses pencarian pacar sekaligus calon suaminya. Tapi ternyata pekerjaan itu terlalu menyibukkannya dengan Tamura, sehingga ia tidak sempat untuk mengenal cowok mana pun. Lalu dua hari belakangan ini, setelah Tamura membawanya liburan ke Bali dan melakukan banyak kegiatan dalam waktu singkat lalu kembali lagi ke Jakarta pagi ini dan membuatnya kelelahan, Jihan memutuskan untuk segera mengatakan saja keinginannya untuk mengundurkan diri pada Tamura.

Namun, sebelum Jihan sempat berbicara, tak disangka-sangka, Tamura mengagetkannya dengan meminta Jihan mencarikan gaun pengantin untuk Nia-chan--entah siapa pun Nia-chan itu. Dan meskipun Jihan kesulitan menyerap kata-kata Tamura, terutama karena pria itu selalu bergonta-ganti pacar dan tak pernah sekalipun menunjukkan tanda-tanda akan menikah, ia akhirnya menuruti permintaan Tamura dengan semangat dan tahu satu bridal yang akan didatanginya. Fairy Bridal.

Sesampainya di bridal, Jihan terpesona oleh suatu gaun yang terlihat berpendar. Tapi, gaun itu malah membuat Jihan terlibat masalah yang rumit karena mencoba memakainya tapi gaun itu tak bisa dilepas dari tubuhnya. Lalu bagaimanakah nasib Jihan selanjutnya? Apakah gaun itu akan melekat selamanya di tubuh Jihan?

---Review---

Yang paling saya suka dari novela ini adalah penggambaran karakternya. Orizuka bisa menggambarkan karakter dengan begitu fokus dan dominan. Dengan cerita bernuansa remaja, yang tidak begitu rumit tapi memiliki pesan yang masuk akal. Saya suka bagaimana Orizuka memasukkan orang ketiga sebagai orang yang menyiratkan pesan moral pada novela ini. Sangat cocok dibaca oleh penyuka cerita ringan yang juga memasukkan sedikit unsur komedi.


2. Premonition karya Fei


Naomi, seorang perempuan yang bekerja di agen detektif swasta, dideskripsikan sebagai cewek berambut pendek yang jarang ber-make up. Naomi memiliki kemampuan fotografis yang memungkinkannya untuk mengingat detail kejadian. Walaupun begitu, ia kesal karena kemampuannya diragukan dan ia tidak diikutsertakan dalam misi yang dikerjakan Theo, senior sekaligus parther kerjanya.

Tapi secara tak disangka saat ia sedang menemani temannya yang fitting baju di bridal, Naomi mendapat panggilan dari Theo, yang memintanya untuk memakai gaun pengantin lalu datang ke tempat Theo. Naomi yang memang merasakan firasat aneh pun tidak sempat berpikir panjang dan segera mendatangi Theo, mengira ia dibutuhkan Theo untuk melakukan suatu akting tertentu untuk misi Theo. 

Tapi apa yang terjadi selanjutnya? Misi apa yang sebenarnya Theo hadapi sehingga Naomi yakin ada yang salah dengan Theo hari itu?

---Review---

Untuk novel karya Fei ini sendiri, bagian yang saya suka adalah openingnya. Openingnya cukup dalam dan membuat penasaran. Tapi memang, karena openingnya seperti itu, endingnya gampang tertebak. Walaupun begitu, peningkatan-peningkatan konfliknya bagus, tidak mengira bahwa kejadiannya akan 'seperti itu'. Terutama saat Naomi tiba-tiba memanggil ojek langganannya, bagian ini cukup menarik bagi saya. Gak nyangka detektif swasta punya kenalan tukang ojek yang cukup nyambunglah buat ditanyain soal info pekerjaan bagi detektif. Saran untuk yang akan membaca novela ini, nikmati saja alurnya karena bagian yang menyenangkannya ada di sana.


3. Princess Emma karya Lia Indra Andriana


Emma memaksakan diri untuk menghapus kekecewaannya dengan mengikuti saran Carla, yaitu dengan minum-minum. Tapi, itu tidak membantunya sama sekali. Emma tetap sedih dan tidak bisa melupakan kesalahan Satrio--tunangannya. Ia pun menumpahkan kekesalannya pada Carla, namun Carla malah mengatai Satrio berengsek. Emma memang terlanjur kecewa, tapi ia tidak setuju dengan pendapat Carla, karena kesalahan Satrio cuma lupa jadwal fitting baju pengantin.

Emma pun memutuskan untuk pulang, dan menyelesaikan pekerjaan ilustrasinya yang tinggal beberapa hari lagi deadline. Tapi ketika di rumah, Emma melihat sekilas gaun pengantin putihnya yang ia sewa dari Fairy Bridal, lalu mengingat lagi kekecewaannya pada Satrio, dan terlebih lagi pria itu tidak juga menelponnya.

Emma lalu memutuskan meminum kopi agar bisa mengerjakan pekerjaannya tapi ia tanpa sadar melihat kotak hitam besar di dekat lemarinya. Kotak itu berisi gaun kuning ala putri kerajaan serta pakaian kebangsaan laki-laki bergaya abad tujuh belasan. Pakaian itu rencananya akan ia gunakan sebagai properti pre-weddingnya yang bertema Putri Raja dan Ksatria-nya.

Tapi, setelah itu Emma menenggelamkan diri dengan pekerjaan hingga tanpa sadar ia tertidur. Saat bangun Emma melihat ada seorang pemuda asing di rumahnya. Pemuda itu mengaku-ngaku ia adalah Putra Raja ciptaan Emma. Putra Raja mempunyai tugas untuk membuat Emma jatuh cinta padanya. Lalu apakah yang terjadi pada Emma, Satrio dan Putra Raja?

---Review---

Nuansa fantasi yang mendominasi di novela ini mengajak saya seolah-olah menjadi seorang Putri dongeng, yang sedang dikejar-kejar panah asmara, tapi si panah ngotot banget pengen nembak sasarannya walaupun si sasaran udah 'gak bakalan kena deh'. Selain itu penulis juga bisa menggambarkan twist di akhir dengan baik dan tidak terduga. Menurut saya, twist itulah kelebihan novela ini.


4. Perfection karya Clara Canceriana



Ralyn mendapat telepon dari Evan, yang mengatakan kalau Evan sedang ada pekerjaan lagi dan membatalkan janjinya dengan Ralyn. Meski mendengar nada penyesalan dari suara Evan, Ralyn tetap kecewa. Namun Ralyn tetap memasang senyum, mau bagaimana lagi ia tidak bisa protes karena memang pekerjaan Evan seperti itu.

Ralyn kemudian pergi sendirian untuk fitting gaun pengantin di Fairy Bridal, kesusahan mencari gaun pengantin. Lalu setelah menemukan gaun yang cocok dan memakainya, kejadian tak terduga terjadi. Hingga selanjutnya ia sudah berada di rumah sakit tanpa memberitahu Evan apa yang terjadi padanya. Lalu bisakah Ralyn memberitahi Evan apa yang terjadi sebenarnya? Bagaimana reaksi Evan setelah mengetahui Ralyn harus berada di rumah sakit selama beberapa waktu? Dan apakah Ralyn tetap bisa melakukan impiannya yaitu menikah?

---Review---

Kalau boleh dibilang, novela ini quotable banget. Apalagi si Joshua-nya. Saya jadi pengen nemu satu Joshua yang kayak gini di dunia nyata. Ngomongnya bijak banget. Lalu tokoh-tokohnya, entah kenapa saya merasa diri saya adalah Ralyn. Gak enak banget deh pasti rasanya harus tutup mulut dari tunangan masalah penyakit itu. Tapi, untuk kedua orangtua Evan sendiri, terlebih ibunya, saya rasa alasan ia memutuskan itu cukup masuk akal. Memang rasanya seseorang tidak berhak memutuskan seenaknya segala keputusan sepihak hanya karena kondisi yang lain, tapi di satu sisi orang-orang yang memang ikhlas luar dalam 'apa pun kondisinya' itu memang langka di dunia ini.
Dan terlepas dari apa pun, saya sangat suka endingnya! Itu ending yang manis!


5. Looking Through Rose-Tinted Memory karya KP Januwarsi


Berbeda dari keempat novela sebelumnya, novela karya kak Tari ini menggunakan prolog dan epilog. Bercerita tentang gaun A-Line istimewa dan desainernya. Juga tentang rahasia-rahasia masa lalu yang menyangkut Nina, Madam M dan seorang cowok bernama Areal.

Masa lalu itu kemudian mempertemukan mereka saat tiba-tiba Fairy Bridal menghadapi masalah, yang membuat pelanggan mulai berkurang. Kemisteriusan gaun dan Madam M terungkap di novela ini. Tapi, jangan coba-coba membacanya di malam hari, terutama dua bab pertama, unsur horornya bikin merinding. Walaupun begitu, horor di novela ini digabungkan dengan misteri-misteri di Fairy Bridal dan romance yang mengharukan membuat novela ini menjadi novela favorit saya dari Intertwine.

Dan kesimpulan yang saya dapatkan setelah membaca Intertwine, novela-novela di dalamnya membuat pemikiran saya terhadap novel asing sedikit berubah. Penulis Indonesia tidak kalah bagus ternyata. Boleh kan saya berharap pada Penerbit Haru ada novela-novela seperti ini lagi yang diterbitkan? ^^
Dan terutama buat kak Clara dan kak Tari, kakak berdua duet dong, Kak!


(rating: 5 dari 5 bintang)


*Diikutkan dalam Indonesia Romance Reading Challenge 2016

Posting Komentar

0 Komentar