[Review] The Long Goodbye

Judul: The Long Goodbye
Penulis: Ida R. Yulia
Editor: Anin Patrajuangga
Desainer kover: Margaretta Deviana & Ivana PD
Ilustrator isi: Mico Prasetya
Penata isi: Yusuf Pramono
Tebal: 194 halaman
Cetakan pertama: Oktober 2015
Penerbit: Grasindo
ISBN: 978-602-375-210-2
Keterangan: Novel Drama, Family, PSA3
Bisa dibeli di: bukupedia.com

"Gwenchanayo, Eomma!^^"


Blurb

Ini kisahku mendampingi Eomma. 
Aku yang perlahan memudar di matanya.

Aku Pavel Vladimirovich Andreyew, 16 tahun, siswa kelas 2 SMA Hyowon. Eomma-ku asli Korea Selatan, sedangkan Papa datang dari Nizhny Novgorod, Rusia. Sejak usiaku 11 tahun, orangtuaku bercerai. Papa kembali ke negara asalnya, sementara Eomma memenangkan hak asuh atas aku, putra satu-satunya. Kami hidup bahagia di Suwon, Gyeonggi-do, meski tanpa Papa.

Akan tetapi, kebahagiaan itu mulai surut dua tahun ini. Eomma mulai melupakan sesuatu. Beberapa kali, ia bahkan salah mengenaliku. Dokter menyatakan, Eomma mengidap Early Onset Alzheimer's, atau Alzheimer di usia muda sebelum penderita berusia 65 tahun. Eomma bahkan masih 46 tahun saat itu,

Alzheimer menggerus ingatan dan fisik Eomma. Eomma bahkan mampu melukaiku, meski beliau tak menyadarinya.

Aku tak tahu apakah aku harus tetap bertahan atau melepaskan Eomma...


Book Trailer 



-----

Sudah lebih dari setahun Pavel Vladimirovich Andreyev mengetahui ibunya menderita Early Onset Alzheimer's atau Alzheimer pada usia muda, yang dialami oleh orang berusia di bawah 65 tahun. Sudah selama itu juga Pavel menyembunyikan penyakit ibunya dari siapapun. Bahkan dari sahabatnya sendiri, Park Ji Hoon dan Kim Ha Na.

Pavel selalu marah atau emosi jika kedua temannya berkata akan bertanya ini-itu pada ibunya. Padahal Pavel tidak berbohong saat ia berkata ingin menemani ibunya. Tapi memang untuk para remaja, menemani ibunya seharian penuh itu agak sedikit aneh, sayangnya Park Ji Hoon dan Kim Ha Na tetap tidak menyadari apa-apa.

Laki-laki keturunan Rusia-Korea itu juga selalu was-was jika pulang ke rumah, takut ibunya kenapa-kenapa atau ibunya malah keluar rumah dan tidak ingat di mana rumahnya. Walaupun begitu, ia tetap tidak mengatakan penyakit ibunya pada orang dewasa. Pavel bukannya bersikap ceroboh, tapi ia punya alasan sendiri untuk hal itu.

Natalya Romanova Yoon, murid baru pindahan dari Rusia, tak sengaja melihat Pavel bersama ibunya di taman. Ia melihat kehangatan Pavel saat bersama ibunya, Pavel yang berbeda saat di sekolah. Tapi, Natalya juga menyadari sesuatu yang aneh pada keduanya.

***

Novel ini menceritakan tentang Pavel, remaja berusia 16 tahun yang memilih merawat ibunya sendirian. Padahal alzheimer itu membutuhkan perawatan khusus. Pilihan Pavel itu membuatnya harus terus-terusan menjaga ibunya. Dan ia sering menyalahkan dirinya sendiri jika ibunya melakukan kesalahan karena lupa.

"....Aku tahu persis gejalanya. Selain mudah lupa, terkadang penderita Alz juga mengalami  delusi atau halusinasi berlebihan. Ini yang berbahaya jika tidak ditangani tenaga medis profesional. Dan, semalam aku mencari informasi tentang early onset, kurasa Bibi Park memang mengidapnya. Kau harus mencari bantuan, Pavel. Selagi semuanya masih tahap awal." -- hlm 137

"Itu bukan salah Eomma...," gumam Pavel, matanya memerah. "Itu salahku. Aku pulang terlambat dan merusak kunci pintu agar bisa masuk. Aku memang seperti perampok saat itu, jadi reaksi Eomma memang wajar. Eomma tak perlu dibawa ke sana!" -- hlm 158
Diceritakan dengan dua sudut pandang, yaitu sudut pandang Park Seung Mi, ibu Pavel dan sudut pandang orang ketiga. Pemilihan sudut pandang ini membuat pembaca merasakan bagaimana rasanya jika mengidap Alzheimer. Bagaimana rasanya jika kita tidak tahu apa-apa dan seperti orang yang bingung. Alzeimer membuat fungsi memori dan bahasa seseorang terganggu, dan tentunya kedua hal tersebut yang paling banyak kita gunakan saat ini.

Di bab awal, Park Seung Mi tidak tahu bahwa ia telah melukai anaknya. Park Seung Mi mengira itu adalah maling, dan Pavel pun tidak mengatakan apa-apa pada ibunya. Pavel hanya mengikuti alur khayalan ibunya. Pavel membuat dirinya sendiri 'tersudut'.

Saya suka saat Pavel merawat ibunya. Ia sangat perhatian dan hangat. Tidak ingin melukai ibunya dan tidak ingin membuat ibunya cemas. Tapi, memang benar, Pavel tidak tahu apa-apa. Seharusnya ia tidak bersikeras merawat ibunya sendirian.

Selain itu, ada beberapa alasan yang kurang 'nyambung' di otak saya. Salah satunya alasan kebenciannya pada Papa-nya terlalu dadakan. Padahal saat Papa-nya pergi, Pavel juga masih baik-baik saja. Entah atau mungkin itu karena Pavel terlalu 'posesif' pada Eomma-nya saat sang ibu sakit, makanya ia takut Papa-nya datang lagi? Tapi tetap saja rasanya di saya bagian itu agak kurang diekpslore. Semoga cuma saya saja yang merasa begitu.

Untuk konflik dengan Papa-nya sendiri juga kurang bagi saya. Kenapa sih Pavel menolak mentah-mentah begitu?

Walaupun begitu, saya suka beberapa bab terakhir, itu mengharukan dan sedih. Pilihan dan emosi Pavel cukup sulit ternyata. Dia harus pergi atau bertahan? Bagian ini benar-benar bikin saya merasa diri saya adalah Pavel. Dan reaksi sang ibu pun sangat tidak terduga.

Secara umum novel ini, informatif sekali. Menunjukkan perkembangan Alzheimer yang ternyata sangat cepat bila tidak dirawat secara khusus dan disajikan secara ringan. Rekomen buat yang penasaran apa itu Alzheimer dan penasaran bagaimana prosesnya.



"...Eomma akan selalu mengingatmu, meski di saat Eomma lupa."


(Rating: 4 dari 5 bintang)

Posting Komentar

5 Komentar

  1. Jadi penasaran, pengen baca gimana kisahnya.

    BalasHapus
  2. termasuk sic-lit( maaf kalau nulisnya salah ya) kan kah kisah ini? Waa,,, gendrenya, gendre favorit nih keluarga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kira" begitu
      Seru kok ceritanya, Pavel sama ibunya manis banget, sampe iri hihi

      Hapus
  3. wah jarang-jarang tokoh utama cowok dan merawat ibunya :D makasih infonya :D

    BalasHapus