[Review] Immortal Series #3: Shadowland

Judul: Shadowland
Penulis: Alyson Noel
Penerjemah: Nuraini Mastura
Penyelaras aksara: Ananta A
Desain sampul: Windu Tampan
Tebal: 458 halaman
Terbit: April 2011
Penerbit: Mizan Fantasi
ISBN: 978-979-433-620-5
Keterangan: Paranormal Romance, Terjemahan



BLURB

Ever dan Damen, kekasih sejati yang telah lama terpisahkan oleh waktu, kini bertemu kembali dan mulai merajut kisah cinta yang mereka impikan. Di luar dugaan, saat itu jugalah Damen terkena kutukan. Sedikit saja terjadi pertukaran DNA di antara mereka berdua, nyawa Damen bisa terancam. Ever berniat mencari penawarnya, tapi Damen menyikapinya berbeda.

Pria tampan itu menganggap inilah karma dari hidupnya selama enam ratus tahun yang penuh kemewahan dan kesombongan. Jadi kini dia mengubah gaya hidupnya; membuang mobil kerennya, mengganti busana-busana bermereknya, menjual rumah besarnya .... Sampai Ever kewalahan dibuatnya. Kini Damen di hadapannya tak lagi memiliki pesona-pesona luar yang dulu memikatnya. Semua terkikis habis hingga hanya tersisa esensi dari sosoknya yang sejati. Lalu keraguan itu pun menyeruak, akankah cinta tetap ada di sana?


REVIEW

Setelah di buku sebelumnya Ever berbuat kesalahan dengan mempercayai Roman, si cowok misterius yang ternyata adalah Immortal jahat, dan menyebabkan Damen terluka, kini Ever dihadapkan pada seseorang yang selalu ada di setiap reinkarnasi dirinya. Orang itu bernama Jude, cowok yang di kehidupannya yang lalu selalu kalah dengan Damen.

Namun karena ketidakpercayaan diri Damen, cowok itu meminta Ever menjaga jarak dengannya. Merasa Ever harus memilih sendiri keputusannya, memilih apa ia benar menyukai Damen karena itu adalah Damen, atau ia menyukai Damen karena Damen sempurna.

Well, saya tidak tahu harus berkomentar apa untuk seri ini. Bagaimana ya? Saya tidak suka karakter yang selalu dan selalu berbuat salah. Menurut saya karakter itu seperti sengaja menguji dirinya sendiri--yah boleh dibilang sengaja memilih pilihan yang salah agar konflik hidupnya makin bertambah, padahal sebenarnya bisa saja penulis memfokuskan tokoh-tokoh baru atau konflik eksternal yang saya pikir lebih menarik daripada menyiksa tokoh utama dengan selalu menjadi melenceng. Sangat disayangkan sekali. 

Oke kembali ke alur cerita. Kali ini Ever menggunakan buku sihir yang didapatnya dengan waktu yang salah. Alhasil dari keegoisan dan ketidaksabarannya untuk bersatu kembali dengan cinta sejatinya yang begitu sempurana dan rupawan, Ever mengacuhkan semua orang, dan berbuat salah. Dan membuat temannya pun terkena efek dari kesalahannya. Jadi penasaran sampai kapan Ever selalu berbuat salah? Apa di buku selanjutnya masih akan sama menyedihkannya?
Sebagian hal, tak peduli betapa pun menyakitkannya, terjadi untuk sebuah alasan.

Posting Komentar

0 Komentar