[Review] Dark Memory

Judul: Dark Memory
Judul asli: Hellevanger
Penulis: Jack Lance
Pengalih bahasa: Tika Sofyan
Penyunting: Deesis Edith Mesiani
Redesign: Amanda M. T. Castilani
Tebal: 340 hlm
Terbit: Desember 2016
Penerbit: Bhuana Ilmu Populer
Keterangan: Horor, Thriller, Misteri


B L U R B

Monster itu merentangkan sayapnya. Mengangkat tubuhnya dan terbang. Ia menjadi mangsa makhluk itu; ia diambil oleh kekuatan gelap. Semakin tinggi, semakin tinggi lagi ia berada di langit gelap. Ia mengira monster itu akan membawanya keluar dunia dan masuk ke dalam tempat persembunyiannya, ke dalam sarangnya, di mana tulang-tulangnya akan membusuk di antara sisa-sisa mangsa lainnya.

Rachel Saunders menghadiri pemakaman Jenny Dougal, sahabat baiknya yang meninggal karena kecelakaan tragis. Namun tak lama setelah pemakaman, ia sendiri menghilang secara misterius. Hal ini membuat khawatir Jonathan Lauder, kekasih Rachel, yang langsung terbang ke skotlandia untuk mencari kekasihnya.

Tiga hari kemudian, Rachel muncul kembali secara misterius. Tetapi, ia mengalami amnesia jangka pendek dan tidak bisa mengingat apa pun selama tiga hari sebelumnya, hingga minggu-minggu terakhir sebelum dirinya menghilang. Namun satu hal yang ia yakini, Jenny belum meninggal. Sahabatnya itu masih hidup. Ia ada di suatu tempat, dan Rachel merasa harus segera menemukan dan menolongnya, sebelum terlambat!

Jonathan dan Rachel berusaha mencari tahu dan merekonstruksi hari-hari saat Rachel menghilang, demi mencari kebenaran mengenai Jenny, dan mencari penyebab Rachel kehilangan ingatannya.

Namun apa yang Rachel temukan adalah teror yang menakutkan. Satu-satunya jalan untuk bertahan hidup, dan mungkin untuk menyelamatkan Jenny adalah dengan menyingkap tabir gelap masa lalunya....

R E V I E W

Rachel Saunders berada di kegelapan. Ia lupa siapa dirinya dan kenapa ia bisa ada di tempat gelap seorang diri. Wanita itu luka-luka dan ia menyusuri hutan tanpa arah. Dalam pikiran Rachel, ada seseorang atau sesuatu yang tengah mengikutinya, atau mungkin ingin membunuhnya. Rachel pun berjalan keluar hutan, dan nyaris tertabrak oleh seorang pria tua bernama Stephen.
Ia tidak lagi bertanya-tanya siapa dirinya, apa yang telah terjadi padanya, atau di mana dia berada. Yang tersisa hanyalah sensasi mengerikan bahwa pikirannya terpisah dari tubuhnya. Bagian-bagian tubuhnya tidak menyatu lagi dengan dirinya. Ia melayang di malam hari seperti hantu. -- hlm 14
Jonathan Lauder khawatir akan keberadaan Rachel yang telah menghilang selama berhari-hari. Jon pun berangkat ke Scotlandia untuk mencari Rachel. Namun, keadaan Rachel jauh lebih buruk dari yang ia duga.

--- 

Novel dengan nuansa mencekam ini membawa kisah tentang makhluk aneh yang dalam pikiran Rachel berbentuk burung dengan kepala serigala. Wanita itu awalnya pergi ke Scotlandia untuk menghadiri pemakaman sahabatnya, Jenny Dougal. Ia meminta pada Jon untuk tidak pergi bersamanya karena ada hal penting yang harus dilakukannya. Namun, beberapa hari setelah pemakaman, Rachel kehilangan ingatannya. Satu-satunya yang Rachel yakini adalah ada sesuatu atau seseorang yang ingin membunuhnya.

Rachel kemudian diselamatkan oleh Stephen dan ia mendapatkan kembali ingatan jangka panjangnya di sana. Rachel berhasil menghubungi Jon yang baru saja mendarat di Scotlandia untuk mencarinya. Namun ingatan Rachel selama tiga minggu terakhir tetap kabur, seolah ada sesuatu yang penting yang pikirannya tutupi. Anehnya, Rachel tetap berkata harus menyelamatkan Jenny, padahal Jenny telah tiada.
"Aku harus melakukan ini, Jon. Aku harus mencari tahu apa yang terjadi pada Jenny dan bagaimana dia bisa terlibat dalam semua ini. Aku tahu dia terlibat, tapi aku tidak tahu bagaimana. Kita tidak boleh buang-buang waktu." -- hlm 108
Jonathan mengajak Rachel untuk menyusuri ingatan yang hilang itu untuk mencari tahu kenapa Rachel bisa berada di hutan. Mereka menghubungi orang-orang yang mungkin pernah berbicara pada Rachel setelah pemakaman. Pencarian itu kemudian membawa Rachel ke ingatan yang telah dikuburnya selama dua belas tahun. Tentang ruangan berwarna hijau tempat ia disekap oleh monster bernama Abbadon.

Awalnya saya agak kesulitan membaca novel ini, terlebih karena halaman-halaman awal pergerakan ceritanya lambat dan saya tidak mendapat gambaran tentang alur ceritanya.  Lalu juga karena ada banyak sekali typo di novel ini. Baru di pertengahan cerita, alur novelnya menjadi lebih cepat--atau malah terlalu cepat. Ada banyak orang dan banyak nama yang Rachel dan Jonathan temui. Salah satu yang paling penting adalah Paula Deckers, gadis yang menghilang tahun 1994 dalam kasus yang ingin diungkap kembali oleh Jenny.
Ia hanya sekali menoleh ke belakang, ke arah pondok yang selama ini menjadi tempat tahanannya. Rumah itu gelap dan terbengkalai, suram dalam gelap. Sarang, bisik benaknya kepada dirinya. Kemudian ia mulai berlari kembali, tanpa berhenti, tanpa berani berhenti sejenak pun, ketakutan jika monster itu menemukannya dan merenggut tubuh dan jiwanya. -- hlm 246
Karena novel ini lebih ke horor misteri, karakter tokoh tidak terlalu diperlihatkan. Hanya karakter Jenny yang berkali-kali disebut sebagai gadis bebas yang tidak bisa diam dan cukup ngotot. Kemudian ketika wujud monster itu sebetulnya sudah terlihat, saya merasa lega. Ceritanya tidak seperti cerita horor kebanyakan yang hantunya tidak pernah kalah. Namun ketika di beberapa halaman terakhir saya sempat waswas, jangan-jangan endingnya gantung? Oke, ternyata tidak seperti itu. Saya cukup puas dengan penyelesaian cerita ini.

Overall, novel ini cocok buat penyuka cerita horor thriller.

Posting Komentar

0 Komentar