[Review] Mata Kedua


Judul: Mata Kedua (It's Time for a New Story. A Story Between You...)
Penulis Ramaditya Adikara
Editor: Yashinta
Setting: Alek
Desain cover: dan_dut
Model: Alexander Widdyatmojo & Ariata Christy Uly
Korektor: Susy Oktaviani
Terbit: 2013
Penerbit: Sheila Fiksi (Penerbit Andi)
Keterangan: Novel remaja, Tunanetra


"Aku juga tak mengenal makhluk bernama cahaya."










Novel ini berdasarkan kisah nyata dari seorang tunanetra yang dimodif dengan unsur fiksi.
Eko Ramaditya Adikara adalah seorang tunanetra yang memiliki antusiasme tinggi terhadap dunia luar. Ia sudah lama bercita-cita bersekolah di luar SLB untuk memperoleh pengalaman dan tantangan yang berbeda. Ia memiliki cita-cita untuk membuktikan pada dunia bahwa tunanetra bukanlah penghalang untuk meraih cita-cita. Laki-laki yang biasa dipanggil Rama itu pun berhasil masuk ke salah satu sekolah favorit, SMA 67.

Pengalaman pertamanya saat hari pertama sekolah adalah menabrak gerbang sekolah. Hidungnya pun berdarah. Tapi itu tidak masalah bagi Rama karena ia sudah biasa.

Ah, kasian juga nih hidungku. Soalnya dia mancung sih, jadi kalau aku nabrak sesuatu dialah yang duluan kena. Kalau dia bisa ngomong, pasti bakal protes terus, "Makanya kalau jalan liat-liat, dong!"
Aku lahir sebagai penyandang tunanetra. Sebuah keadaan yang membuatku mendapat predikat "penyandang cacat" yang sering dikucilkan dalam masyarakat dan harus berjuang dua kali lebih keras dalam kehidupan.

Walaupun Rama tidak mengenal cahaya, tapi indra lainnya berfungsi dengan baik. Itu membuatnya bisa bermain game juga. Ia bermain game dengan mengandalkan indra pendengaran. Selain itu ia juga bisa belajar, namun ia menggunakan tape recorder dan barulah di rumah ia melengkapi catatannya.

Keseharian Rama sama seperti remaja biasanya. Ada masanya ia menjadi belagu dan lupa diri. Namun pada akhirnya ia mengerti ada orang-orang yang tidak seperti kelihatannya. Orang-orang tersebut bersikap tertentu karena suatu hal tertentu.

Rama juga ditemani oleh sahabat-sahabatnya dan bermain serta belajar bersama mereka. Teman-temannya yang sudah ada sejak pertama kali masuk ke sekolah umum itu selalu membuat warna sendiri untuknya. Rama dan mereka semua menamai diri Happy Army, bisa dibilang itu adalah geng belajar.

Namun ada satu orang yang bisa menjadi mata kedua Rama, yaitu Rara. Seorang cewek berparfum mawar yang pendiam dan kalem namun memiliki segudang kepintaran. Dan karena Rara lah novel Mata Kedua ini memiliki novel side story, yang judulnya adalah Hati Kedua.

Novel ini sangat rekomen untuk yang menyukai novel remaja bertema persahabatan dengan tokoh utama yang memiliki kekurangan namun mempunyai optimis tinggi.

Cahaya surya bersinar tepat di atas kepalaku, tanda hari sudah siang dan panas sedang terik. Ya, panas ini, panas yang akan jadi lambang semangat dan cintaku. Untuk terus maju, berjuang, dan hidup.


(rating: 3,5 dari 5 bintang)


*review ini diikutkan dalam Posting Bareng BBI Maret 2016 bertema #BBILagiBaca di twitter

Posting Komentar

9 Komentar

  1. Saling berkunjung yuukk, hehe http://ach-bookforum.blogspot.co.id/2016/03/book-review-orange-windry-ramadhina.html

    BalasHapus
  2. Di buku ini, Rama punya sahabat/teman dekat ga?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi punya. Maaf, aku baru bisa dilengkapi sekarang reviewnya >_<

      Hapus
  3. menarik juga ya, karena jarang2 nih tema novel remaja indonesia tentang tuna netra... ini pengalaman pribadi penulisnya gitu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya pengalaman penulisnya^^
      Penulisnya tunanetra dan bisa menulis. Keren pokoknya

      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  5. Dari ulasannya, tampaknya ini adalah novel sederhana tapi kaya, semoga bisa berjodoh membaca buku ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas ini novelnya keren dan bahasanya disukai remaja.
      Bisa juga diliat sendiri keseharian penulisnya di fb. Nama fbnya sama dgn nama yg tertulis di novel :D

      Hapus