Penulis: Amelia
Editor: Septi Ws
Desain kover: Julia Laud & Ivana PD
Ilustrator isi: Sara Debora
Penata isi: Yusuf Pramono
Tebal: 170 hlm
Terbit: Desember 2015
Penerbit: Grasindo
ISBN: 978-602-375-291-1
Keterangan: PSA3
BLURB
Adakalanya rasa sepi muncul saat aku ada di keramaian. Adakalanya kesunyian datang saat aku tak sendirian. Dan, adakalanya rasa takut justru hadir saat kau berada di sini—di sampingku.
Lee Ji Bin dan Cho Jun Gyu memulai perjalanan kembali ke tahun 1888 demi mengungkap kasus hilangnya Pulau Sapphirium. Keduanya ditugaskan oleh Seoul Detective Academy untuk sebuah misi besar yang mempertaruhkan nyawa. Bukan perkara mudah untuk kembali ke masa lalu, saat segala sesuatu adalah sebuah misteri.
Mampukah Lee Ji Bin dan Cho Jun Gyu menaklukkan misi itu dan kembali ke tahun 2050 dengan selamat? Dan, akankah keduanya jujur terhadap perasaan masing-masing bahwa rasa sayang antarsahabat itu perlahan-lahan berubah menjadi cinta yang tumbuh di hati keduanya.
REVIEW
Kalau ini benar cinta, kenapa justru membuatku sedih sekali?
Lee Ji Bin dan Cho Jun Gyu adalah mahasiswa tingkat pertama di Seoul Detective Academy. Mereka mengikuti Sayembara Pencarian Pulau Sapphirium yang diadakan akademi dan ternyata keduanya lolos pada sayembara itu.
Novel ini unik karena memakai unsur sci-fi di dalamnya. Ya walaupun terlihat aneh jika ada pelajaran sihir di sekolah modern tahun 2050, tapi tetap saja novel ini seru dan membuat penasaran. Misteri-misteri yang perlahan terbuka dan tokoh-tokoh tambahan seperti Raja Kang, Putri Kang Hyo Ra, Song Joong Ki membuat cerita ini hidup dan sangat mengalir. Hanya saja, pada bagian ending terasa terlalu lama. Karena ketika saya mengira itu akan tamat, ternyata bersambung. Dan ketika saja lagi-lagi mengira itu akan tamat, bersambung kembali. Saya merasa penulis terlalu mendramatisir bagian akhir. Padahal jika novel berbau sci-fi atau fantasy, ending yang sangat diharapkan adalah ending yang kilat namun berbekas di ingatan.
Selain itu, banyaknya tokoh-tokoh di sini tidak dimaksimalkan sebaik mungkin oleh penulis. Seperti ketika Song Joong Ki bertanya tentang percaya renkarnasi, dan di akhir cerita Song Joong Ki benar-benar hanya sekadar cameo tanpa ada kesinambungan dengan tokoh lain di dunia Lee Ji Bin.Harusnya sih Song Joong Ki dipertemukan dengan saya saja di akhir cerita.
Terlepas dari itu semua, Sapphirium, I'm in Love ini sangat seru untuk diikuti karena twistnya yang menarik dan ilustrasi novelnya yang bagus.
"Ini perjalanan menuju masa lalu yang mengerikan," kata Mae Ri. "Apa orang-orang di akademimu itu akan mengorbankanmu demi sebuah popularitas?"Lee Ji Bin, gadis yang terpaksa masuk akademi itu takut dengan kemungkinan buruk yang akan terjadi jika ia mengikuti misi itu. Namun, atas ajakan Cho Jun Gyu dan setelah mempertimbangkan ketakutannya jika Cho Jun Gyu pergi sendiri, akhirnya Lee Ji Bin ikut dalam misi. Kedua orang yang hidup di tahun 2050 itu pergi ke 162 tahun yang lalu menggunakan pesawat mesin waktu buatan Lee Hyo Min--teman seangkatan mereka.
"Untuk apa berterima kasih padaku?"Ketika mereka tiba di pulau itu, keadaan pulau Sapphirium tidak jauh berbeda dengan tahun 2050. Tapi di sana, tiba-tiba ada seorang gadis dari pulau itu yang memanggil Cho Jun Gyu. Apa gadis itu mengenalnya Cho Jun Gyu? Dan bagaimana dengan misi mereka?
"Karena kau bersedia menemaniku berangkat ke Sapphirium."
Novel ini unik karena memakai unsur sci-fi di dalamnya. Ya walaupun terlihat aneh jika ada pelajaran sihir di sekolah modern tahun 2050, tapi tetap saja novel ini seru dan membuat penasaran. Misteri-misteri yang perlahan terbuka dan tokoh-tokoh tambahan seperti Raja Kang, Putri Kang Hyo Ra, Song Joong Ki membuat cerita ini hidup dan sangat mengalir. Hanya saja, pada bagian ending terasa terlalu lama. Karena ketika saya mengira itu akan tamat, ternyata bersambung. Dan ketika saja lagi-lagi mengira itu akan tamat, bersambung kembali. Saya merasa penulis terlalu mendramatisir bagian akhir. Padahal jika novel berbau sci-fi atau fantasy, ending yang sangat diharapkan adalah ending yang kilat namun berbekas di ingatan.
Selain itu, banyaknya tokoh-tokoh di sini tidak dimaksimalkan sebaik mungkin oleh penulis. Seperti ketika Song Joong Ki bertanya tentang percaya renkarnasi, dan di akhir cerita Song Joong Ki benar-benar hanya sekadar cameo tanpa ada kesinambungan dengan tokoh lain di dunia Lee Ji Bin.
Terlepas dari itu semua, Sapphirium, I'm in Love ini sangat seru untuk diikuti karena twistnya yang menarik dan ilustrasi novelnya yang bagus.
*Diikutkan dalam Indonesia Romance Reading Challenge 2016
0 Komentar