Penulis: Riz Amelia
Desainer kover: Julia Laud & Ivana PD
Ilustrator isi: Sara Debora
Penata isi: Yusuf Pramono
Tebal: 226 hlm
Terbit: Desember 2015
Penerbit: Grasindo
ISBN: 978-602-375-258-4
Keterangan: PSA3
BLURB
Gadis itu memejamkan matanya, namun sedetik kemudian telinganya menangkap bunyi yang begitu memekakkan telinga. Bahkan membuat sekujur tubuhnya kaku dan terduduk tegak. Suara itu... suara tembakan.
***
Kim Seun Yong kembali ke Seoul tepat di saat Widmer dilanda teror keluarga pemegang saham. Kasus penculikan yang menuntut untuk dikuak, membuat Seun-Yong menyembunyikan identitasnya sebagai pewaris Widmer Corporation, perusahaan berbasis teknologi dan komunikasi yang sangat terkenal di Korea Selatan.Ia bertemu dengan Lee Jin Soo, pria yang dikenal dengan sikapnya yang selalu melanggar aturan di Widmer dan menggoda gadis-gadis yang bekerja di sana. Pertemuan Seun-Yong dengan pria itu membuka satu per satu rahasia di balik kemegahan Widmer. Membuka matanya bahwa tak selamanya teknologi memiliki manfaat yang baik bagi khalayak luas.
Lalu, di saat rahasia-rahasia itu membuat keduanya dekat, Seun- Yong menolak untuk mengakui perasaannya. Dan ketika Seun Yong tahu, pria itu tak bisa lepas dari masa lalunya, Seun Yong memutuskan mundur. Melepaskan... demi melindungi harta yang berharga untuk dirinya.
REVIEW
Kim Seun Yong yang tak lain adalah putri sulung pemilik Widmer Corporation baru saja kembali ke Seoul setelah menamatkan sekolahnya di Amerika. Hal pertama yang dilakukannya adalah mencari adiknya, Kim Eun Jung. Namun Eun Jung seperti bukan Eun Jung yang dikenalnya. Adiknya itu berubah dengan sangat drastis, dan karenanya Seun Yong memutuskan untuk bekerja di Widmer dan menyembunyikan identitasnya.
"Kau berubah sekarang. Saat aku di Amerika kau juga jarang menghubungiku. Apa ada sesuatu yang terjadi?"
"Semua orang akan berubah, bukan? Kau, aku, ayah dan juga ibu. Jadi anggap saja sebagai peralihan."
"Peralihan?"
"Seperti waktu, yang akan terus berjalan sekalipun semuanya musnah."
Lee Jin Soo, seorang laki-laki yang terlihat ceroboh melihat Seun Yong tengah mengamati salah satu etalase kaca di Widmer. Di etalase itu ada sebuah earphone bluetooth dan dindingnya di pahat dengan sebuah tulisan yang tak begitu dimengerti Seun Yong.
Crie.
terima kasih atas keberaniannya.
Jin Soo pun dengan seenaknya memperkenalkan diri sebagai kepala bagian IT. Membuat Seun Yong menahan amarah dalam dirinya karena Seun Yong-lah kepala bagian IT yang sebenarnya.
Namun lama kelamaan, Seun Yong menyadari Jin Soo tidak seceroboh bayangannya. Rahasia-rahasia yang selama ini mereka berdua cari, terhubung dengan sebuah kondisi yang buruk.
-----
Penculikan Eun Jung menjadi inti cerita di novel ini. Tentang bagaimana persaingan bisnis yang tak bisa terhindar dari lawan gelap dan bahkan terkadang mematikan.
Plot awal memang membosankan sekali. Terlalu banyak deskripsi dan pengulangan masalah. Namun makin ke tengah, konfliknya makin seru. Ada beberapa jebakan juga untuk pembaca dan saya berhasil menebak siapa yang berkhianat. Tapi untuk 'alat apa yang mereka pakai', itu tidak saya duga sebelumnya. Alat yang cukup kejam sebenarnya, dan sering ada di film-film bernuansa science fiction.
Beberapa yang unik di novel ini yaitu deskripsi perangkat-perangkatnya yang dikendalikan oleh partikel. Juga beberapa alat lain dengan deskripsi detail. Sepertinya penulis pernah belajar langsung bagaimana kabel-kabel dan kimia bisa terhubung. Seperti contohnya kabel di bom itu, saya tidak begitu paham sih, tapi deskripsinya detail sekali.
Untuk tokohnya sendiri, penulis bisa memberi mereka hubungan antar tokoh yang jelas. Walaupun saya agak kecewa karena tidak mendapatkan penjelasan rinci tentang hubungan Seun Yong dan adiknya, serta Jin Soo dan Crie.
Dan endingnya juga beda. Jarang-jarang saya membaca novel dengan ending seperti itu dari novel penerbit Grasindo.
Secara umum, novel ini termasuk salah satu novel PSA3 yang alurnya rapi dan tidak membosankan.
*Review ini diikutkan dalam Indonesian Romance Readig Challenge 2016
*Review ini diikutkan dalam Indonesian Romance Readig Challenge 2016
0 Komentar