[Review] The Stolen Years

Judul: The Stolen Years
Penulis: Ba Yue Chang An
Penerjemah: Jeanni Hidayat
Penyunting: M. Noviana
Proofreader: Dini Novita Sari
Cover desaigner: Chyntia Yanetha
Ilustrasi isi: Frendy
Tebal: 348 halaman
Terbit: Januari 2016
Penerbit: Haru
ISBN: 978-602-7742-66-6
Keterangan: Novel Romance


BLURB

Benarkah waktu dapat mengikis perasaan cinta?

Hal terakhir yang diingat He Man adalah ia sedang berbulan madu dengan suaminya, Xie Yu. Namun, tiba-tiba gadis itu terbangun di rumah sakit dan sudah bercerai. He Man mengalami amnesia dan lupa akan lima tahun terakhirnya.
Ia tidak mengerti mengapa ia bisa bercerai dari Xie Yu padahal mereka saling mencintai. Ia tidak mengerti mengapa sahabatnya sekarang malah menjadi musuhnya. Ia tidak mengerti mengapa seakan semua orang membencinya.

Ketika He Man berusaha mengumpulkan kembali kenangan dan ingatannya, ia mulai menemukan hal-hal yang tidak pernah ia duga sebelumnya.


REVIEW
Berapa banyakkah hubungan yang kandas karena keegoisan, dan berapa banyakkah cinta yang memudar karena kerakusan? – hlm 143

Novel dibuka dengan kehangatan hubungan He Man dan Xie Yu ketika kedua pasangan itu baru menikah. Saat itu He Man terbangun karena suara dengkuran yang keras. Awalnya ia mengira dengkuran itu berasal dari Xie Yu, namun ternyata dengkuran itu berasal dari rekaman yang diletakkan di samping He Man. Dan seseorang di rekaman itu adalah He Man.

“Kali ini ada buktinya, kan? Masih berani bilang kalau kau ini sleeping beauty, sang putri tidur yang cantik? Waktu kuputar rekaman ini di sampingmu, kau yang asli dan kau yang di video, dua-duanya mendengkur bersama bagai sedang berduet!” – hlm 9
Lalu kedua orang itu pun bertengkar dan berakhir dengan manis. Cerita bertengkar-berbaikan kedua orang itu terus berlanjut, hingga ketika masih berbulan madu, saat tengah menaiki motor, He Man ngotot minta Xie Yu berpose mesra dengannya untuk direkam. Meski awalnya Xie Yu yang tengah mengendarai motor itu menolak, takut terjadi kecelakaan, tapi bujukan He Man tidak dapat ditolak lagi.

Dan seperti yang telah diduga, mereka pun mengalami kecelaaan.

***

He Man terbangun di rumah sakit. Ia bertanya-tanya bagaimana keadaan Xie Yu setelah kecelakaan motor itu?
Namun, jawaban menyakitkan yang diterima He Man: ia sudah bercerai dengan Xie Yu.
Bagaimana bisa? Padahal mereka baru saja menikah?
Ternyata lima tahun sudah berlalu. Dan He Man tidak bisa mengingat apa pun, termasuk alasannya ia bercerai. Bahkan termasuk apa yang terjadi dengan ‘He Man yang dulu’ dan ‘He Man yang sekarang’.
Akhir dari sebuah asmara selalu sama. Awalnya selalu bergaya maksimal, memperlihatkan sisi terbaik; sampai pada akhirnya sama sekali tidak malu untuk berserdawa, juga kentut di depan pasangan. Begitu memahami pasangan seperti memahami garis tangan sendiri. – hlm 107

----

Apa yang kau rasakan jika suatu hari kau koma dan kemudian ketika terbangun waktu di sekitarmu sudah terlalu jauh bergerak?

Bingung.

Begitulah yang dirasakan He Man saat terbangun dari komanya. Wanita itu merasa aneh dengan orang di sekelilingnya. Satu-satunya orang yang ada di samping He Man hanyalah He Qi—kakaknya. Sementara suaminya, Xie Yu tidak ada bersamanya. He Man berpikir kecelakaan saat berbulan madu itu membuat Xie Yu terluka parah.

He Qi yang menyadari keanehan pada adiknya bingung bagaimana cara menjelaskan pada He Man. Ia memberi tahu He Man kalau sekarang sudah tahun 2012, sementara kecelakaan bulan madu He Man itu terjadi di tahun 2007.

Semuanya terasa begitu aneh dan membingungkan. Bagaimana bisa waktu berlalu terlalu cepat, tapi ia sama sekali tidak mengingat segalanya? Apa saja yang terjadi selama lima tahun terakhir? Bahkan anehnya, Xiao Han, sahabat He Man juga tidak datang mengunjunginya.

He Man meminta jawaban pada He Qi tentang semua yang terjadi. Tapi He Qi malah menjawab dengan jawaban yang makin membuatnya bingung. ‘He Man yang sekarang’ seolah-olah bukanlah dirinya. ‘He Man yang sekarang’ begitu tertutup, bahkan pada kakaknya sendiri.
Lalu He Man bertekad untuk mencari ingatannya yang hilang. Ia pun ingin menemui Xie Yu.

***
Saya sedikit kesulitan membaca novel ini. Butuh lebih dari sebulan untuk bisa membaca novel ini hingga akhir. Narasi yang sedikit-sedikit membuat saya bingung. Namun setelah dibaca sampai akhir, saya baru sadar kalau bingung itulah yang dirasakan He Man saat terbangun dari koma. Waktu sudah berlalu lima tahun. Ia yang awalnya sangat mencintai Xie Yu bisa-bisanya sudah bercerai dari laki-laki itu. Dan bahkan saat ia datang kembali pada Xie Yu, laki-laki itu menjadi sangat dingin, membuat He Man makin ngotot ingin tahu apa sebenarnya yang telah ia perbuat pada orang-orang di sekitarnya.

Dan saat semua sudah terungkap, bagian itu menunjukkan bagaimana egoisme, harga diri, dan kepercayaan memengaruhi suatu hubungan. Hubungan yang awalnya baik berubah jadi kacau balau karena keegoisan dua orang. Bukan itu saja, derajat yang tidak imbang membuat He Man dan Xie Yu makin sering berselisih paham. Hingga akhirnya He Man yang terlalu marah menuntut cerai Xie Yu, tanpa melihat ke belakang lagi.

Hilang ingatan He Man-lah yang membuat hubungan keduanya mulai membaik. Namun, ketika keduanya benar-benar baik, malah terjadi sesuatu lagi pada He Man.

Novel ini tipe novel yang bikin merinding sekaligus sedih. Semua tokoh di novel ini sama-sama salah, sekaligus sama-sama terluka oleh keegoisan mereka.

Bagian favorit saya ketika mencapai ending. Di sana diputar video saat Xie Yu akan melamar He Man. Lucunya malah He Man-lah yang jadi melamar Xie Yu. Dan beberapa bagian lagi menjelang ending. Manis-manis sedih.

Namun ada satu hal yang mengganggu saya, apa sebenarnya alasan He Man meminta cerai? Apa karena ia malu? Atau karena sudah tidak tahan lagi? Saya tidak menemukannya di novel ini. 

Secara keseluruhan, novel ini cocok dibaca buat yang menyukai kisah romance yang mengharukan.
 Cinta kalah melawan sakit. juga kalah melawan kematian. Namun, cinta akan selamanya hidup di dalam ingatan manusia, akan menancapkan akarnya dengan kuat di dalam otak manusia. Selalu menunggu kehadiran kekasih yang dicintainya. 

Posting Komentar

0 Komentar