[Review] Mr A vs Miss A: Gravitasia

Judul: Gravitasia
Penulis: Flazia
Editor: Cicilia Prima
Desainer cover: Jang Shan & Ivana PD
Ilustrator isi: Jang Shan
Penata isi: Yusuf Pramono
Tebal: 258 halaman
Terbit: Maret 2016
ISBN: 978-602-375-380-2
Keterangan: Blood Type Series




B L U R B


LEE FLORA

Pernahkah kau menyukai seseorang hingga melupakannya akan menjadi hal yang mustahil? Ya, itu yang terjadi padaku. Sekalipun kubilang kehadiran Seiji tidak berarti apa pun untukku, pada akhirnya aku hanya akan membohongi diri sendiri. Dan sekalipun aku berusaha berjalan menjauhinya, pada akhirnya aku justru akan berlari kembali mendekatinya. Dia gravitasiku. Medan magnetnya membuatku tidak bisa menyerah untuk membuktikan bahwa: mencintai tidak sesulit caranya membedakan merah dan hijau; atau jika dia ingin melihat warna di luar dunianya selama ini, aku ada di sini untuk menunjukkannya.

PARK SEIJI

Kau bertanya apa arti kehadiran pasangan dalam hidupku? Aku tidak tahu kenapa aku harus menyempatkan waktu untuk menjawab pertanyaan semacam ini di sela kesibukanku bekerja. Jika yang kau maksud adalah Flora, dia pasienku—dengan diagnosis ankle sprain. Bukan masalah besar, kalau saja dia tidak mendapat cedera itu karena tersandung gaunnya sendiri di hari pernikahan kami. Dan arti dia untukku? Bisa kujawab nanti saja? Tunggu sampai aku yakin bahwa Flo tidak akan lari dariku lagi. Tunggu sampai Flo berhasil menunjukkan warna-warna yang dia janjikan padaku waktu itu.

R E V I E W

Ketika kau jatuh cinta padaku, bukan gravitasi yang bertanggung jawab, tapi aku.
Keluarga Lee mengadakan seon (perjodohan resmi yang diatur keluarga) dengan keluarga Park. Perjodohan ini memiliki beberapa tujuan tersendiri yang sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. Salah satunya adalah keinginan keluarga Lee untuk meneruskan posisi tertinggi di Rumah Sakit Sangdong bisa terlaksana hanya jika anak perempuan mereka menikah dengan dokter yang berpotensi tinggi untuk menjadi direktur berikutnya. Singkatnya Lee Flora--bukan dokter, namun sebagian besar keluarganya merupakan dokter--haruslah menikah dengan Park Seiji yang adalah seorang dokter ortopedi andal di rumah sakit tersebut.

Namun, ada satu hal yang tidak diketahui oleh kedua belah pihak: Lee Flora adalah mantan kekasih Park Seiji. Hubungan mereka berlangsung hanya seminggu dan setelahnya kedua orang itu tidak bertemu lagi dalam jangka sembilan tahun. Lalu bagaimana kelanjutan hubungan Flora dan Seiji? Apa status mereka di masa lalu akan menjadi penghalang keduanya untuk jatuh cinta kembali?

-----
Dia bilang menjadi separuh vampir--kesibukan di bidang kedokteran kadang membuat penampilanmu menjadi seperti vampir karena kurang tidur, kurang makan, terlihat pucat--tidak buruk juga, apalagi akhir-akhir ini cerita tentang vampir sedang populer dibicarakan. (Lee Flora mengutip pendapat dari adiknya, Lee Farel) -- hlm 14
Lee Flora sama sekali tidak tahu siapa orang yang akan dijodohkan dengannya. Meskipun begitu, ia yang merupakan perempuan bergolongan darah A akan taat dan patuh pada keputusan mamanya, karena yakin mamanya akan memilihkan seseorang yang tepat untuknya. Tapi. tidak ketika Flora tahu kalau yang dijodohkan dengannya adalah Park Seiji. Itu benar-benar sesuatu yang gawat!
"Aku hanya ingin memastikan apakah mempelai wanitaku akan benar-benar datang atau tidak," kata Seiji.
"Oh, kau pikir aku akan kabur?"
"Setidaknya itu yang berusaha kau lakukan saat kita bertemu lagi pertama kali, Svetlana Aivazovsky. Atau saat terakhir kali kau menggunakan tali tambang di hadapanku," balasnya telak. -- hlm 47
Masa lalu keduanya yang tidak diketahui siapa pun dan ditambah lagi dengan perkataan adik Park Seiji yang mengatakan kalau Seiji adalah pria yang tidak akan jatuh cinta dua kali pada orang yang sama semakin membuat Flora ragu dengan hubungannya itu. Namun karena pada akhirnya mereka menikah, Flora mengajak Seiji menetapkan aturan-aturan tertentu, seperti salah satunya adalah jangan mengungkit masa lalu dan memulai semuanya dari awal lagi. Walaupun begitu, hubungan keduanya tidak membaik seperti yang diharapkan. Keduanya yang selalu memendam perasaan membuat yang lainnya saling salah paham karena ketidaktahuan mereka. Belum lagi orang-orang sekitar dan juga mantan kekasih Seiji yang bernama Shin Ye-Jin membuat hubungan mereka semakin berada dalam bahaya. Dan satu hal lagi, kenyataan bahwa perjodohan itu mungkin tidak lagi sesuai dengan perjanjian malah makin memperburuk keadaan; Mama Flora ingin anaknya bercerai dari Seiji karena Seiji sama sekali bukanlah calon terkuat untuk menjadi direktur selanjutnya.

---
Baca juga:
Review Mr B vs Miss Ab: Reality



Sebelum saya membahas tentang Seiji dan Flora, saya akan membahas tentang karakter favorit saya dalam novel ini. Lee Farel! Alasan pertama saya sering gagal fokus ke Farel adalah karena Farel itu tokoh utama dalam Heart Series (Itu loh cinta segitiga antara Rachel-Farel-Luna. Sayangnya, Rachel dan Farel tidak berakhir seperti yang saya harapkan huh). Alasan kedua saya naksir Farel adalah karena dia lucu banget! Sepertinya malah yang membuat novel ini lucu maksimal itu karena ada Farel yang bukan-cowok-cool-banget-deh.

"El, kalau Seiji kemari, tolong jangan pukul dia. Aku tahu dia memang jahat, tapi aku juga sama jahatnya," ucapku.
"Hhh... sebenarnya kemarin malam suamimu datang, tapi kau sudah tidur. Dia bilang dia akan mati sebentar lagi," ujar Farel.
"Hah?!" Aku tercengang. "Jangan bilang kau sudah telanjur memukul Seiji?!"
Farel tertawa. "Aku bahkan tidak bisa melakukannya, Nuna. Dia terlihat begitu mengkhawatirkanmu kemarin. Jadi, kupikir dia tidak membuatmu menangis dengan sengaja. Dan hatiku yang seperti malaikat ini tidak tega menyakitinya."
"Lalu kenapa kau bilang Seiji hampir mati, hah?!" pekikku panik.
"Kemarin aku bertanya apakah kalian akan bercerai atau tidak, kemudian Hyung malah mengaku kalau dia tidak bisa hidup tanpamu. Nuna akan bercerai, 'kan? Karena itu pasti Hyung tidak akan bisa bertahan hidup lebih lama lagi," jawab Farel asal. (hlm 211)
Lalu selain Farel, saya juga suka dengan kehadiran Park Shi-Ho yang karakternya mengingatkan saya pada lead male di drama Princess Prosecutor. Tapi Park Shi-Ho di novel ini lebih kece. Tipe-tipe karakter favorit saya banget--antagonis tapi manis.

Selanjutnya mari beralih ke alur novel ini. Alurnya alur campuran. Diawali dengan Lee Flora dan Park Shi-Ho yang sedang berdua di restaurant. Lalu Flora yang tidak pernah minum wine sebelumnya menyebutkan harga wine tersebut yang harganya bisa untuk membeli dua lusin strappy heels Zara. Dari sini jelas banget kalau Flora itu hobi belanja. Sayangnya. harga wine yang segitu mahal malah membuat alerginya kambuh. Flora nyaris tak terselamatkan, tapi untungnya Park Seiji tiba tepat waktu dan membawa Flora ke rumah sakit. Prolog ini cukup panjang, sekaligus semacam kunci utama cerita.

Lalu kedua tokoh utama sama-sama bergolongan darah A dan sama-sama damunhwa--warga berdarah campuran. Park Seiji adalah keturunan Jepang-Korea, sementara Lee Flora adalah keturunan Indonesia-Korea.

Dan karena tokoh utama novel ini sama-sama bergolongan darah A--yang katanya suka memendam sesuatu, pendiam, pemalu, dan tidak suka berkelahi, sekaligus tidak suka membuka diri--maka penulis membuat orang-orang di sekeliling tokoh utama menjadi sumber api yang memanaskan mereka berdua. Saya suka adegan perkelahian mereka (jangan ditiru). Namun, yang paling saya suka itu saat Seiji ingin menyusul Flora yang sedang ada kerjaan di luar kota, tapi ternyata Flora tidak jadi berangkat karena cuaca buruk. Seiji sudah telanjur menyusul. Tapi ada kecelakaan beruntun yang disebabkan jalanan yang licin. Flora yang trauma karena ayahnya meninggal di kecelakan seperti itu awalnya melarang Seiji untuk bertugas di lapangan, namun dengan sedikit penjelasan Seiji, pada akhirnya kedua orang itu sama-sama membantu di lapangan dan banyak jiwa yang terselamatkan. Penjelasan dari Seiji itu sesuatu sekali, dan sangat dokterable.

Lalu saya juga suka judul novel ini. Alasan kenapa diberi judul Gravitasia juga sudah dijelaskan penulis dengan mudah dicerna.

Secara umum, novel ini cocok dibaca buat penyuka novel ringan bergenre romance-comedy.

Dan seharusnya kami sadar bahwa kami masih punya cinta yang mampu menarik serta mengambil alih pertengkaran dan mengubahnya menjadi sebuah pemahaman. Dengan begitu, emosi kami akan teredam dan cinta kami kembali stabil.

Posting Komentar

2 Komentar

  1. Luar biasa dek fitraa. Bagus banget reviewnya! Terbaik dr yg pernah ada selama ini :)

    BalasHapus