[Resensi] Novel Selena dan Nebula - Tere Liye

Judul: Selena (Bumi #8) | Penulis: Tere Liye | 
Co-author: Diena Yashinta | Tebal: 368 hlm | 
Cetakan pertama: Maret 2020 Penerbit: 
Gramedia Pustaka Utama | ISBN: 9786020639512

Judul: Nebula (Bumi #9) | Penulis: Tere Liye | 
Co-author: Diena Yashinta | Tebal: 376 hlm | 
Cetakan pertama: Maret 2020 Penerbit: 
Gramedia Pustaka Utama | ISBN: 9786020639536

B L U R B

SELENA dan NEBULA adalah buku ke-8 dan ke-9 yang menceritakan siapa orangtua Raib dalam serial petualangan dunia paralel. Dua buku ini sebaiknya dibaca berurutan. Kedua buku ini juga bercerita tentang Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di seluruh Klan Bulan. Tentang persahabatan tiga mahasiswa, yang diam-diam memiliki rencana bertualang ke tempat-tempat jauh. Tapi petualangan itu berakhir buruk, saat persahabatan mereka diuji dengan rasa suka, egoisme, dan pengkhianatan. Ada banyak karakter baru, tempat-tempat baru, juga sejarah dunia paralel yang diungkap. Di dua buku ini kalian akan berkenalan dengan salah satu karakter paling kuat di dunia paralel sejauh ini. Tapi itu jika kalian bisa menebaknya. Dua buku ini bukan akhir. Justru awal terbukanya kembali portal menuju Klan Aldebaran.

-----
S E L E N A 
Kenapa hingga hari ini belum ada buktinya? Karena siapa pun yang berhasil bertualang ke klan berbeda tersebut memutuskan untuk merahasiakannya. Itulah yang membuat hal ini hingga sekarang tidak terpecahkan. – hlm 217
Selena lahir dan tumbuh di Distrik Sabit Enam, kawasan kumuh, padat, dan tertinggal di Klan Bulan. Orangtua Selena petani jagung. Ayah Selena meninggal saat ia berumur empat belas karena penyakit bawaan, sementara ibunya yang bernama Jem sakit-sakitan sejak itu. Setahun kemudian ibunya meninggal dunia karena tidak punya biaya pengobatan.
"Kamu memiliki mata yang tajam, Selena. Jangan berkecil hati jika teman-temanmu mengolokmu." Itu kata Ayah dulu, memujiku, lantas mengusap rambutku. – hlm 8
"Itulah kelebihanmu, Selena." Itu kata Ibu seraya tersenyum. "Kamu memang tidak pandai menghilang, atau mengusai teknik Klan Bulan lainnya, tapi matamu setajam elang Pegunungan Berkabut. Ingatanmu sekuat gurat air di sungai-sungai jauh. Kamu punya bakat hebat." – hlm 9
Sepeninggal kedua orangtuanya, Selena tinggal di rumah saudara ibunya yang ia panggil Paman Raf. Rumah Paman Raf berada di Kota Tishri, ibu kota Klan Bulan, sekaligus kota yang jauh lebih modern dari tempat tinggal Selena di Distrik Sabit Enam. Selena bersosialisasi dengan cepat di rumah Paman Raf. Selena menjadi satu-satunya anak perempuan yang ada di rumah itu dan dekat dengan Bibi Leh (istri Paman Raf). Selena juga menjadi pekerja kontruksi di bawah pimpinan Paman Raf dan dengan cepat mendapat tanggung jawab baru karena matanya yang tajam dapat menemukan masalah di suatu proyek kontruksi.
“Omong-omong, kenapa namamu aneh sekali? Se-le-na, itu tidak lazim di Kota Tishri. Apakah di Distrik Sabit Enam itu biasa?” hlm 37
Tiga tahun Selena hidup di Kota Tishri dan saat itu ia sudah memasuki umur dewasa. Selena tidak pernah bersekolah, tapi Selena suka membaca buku dan punya rasa ingin tahu yang besar. Ia sudah mengambil ujian standarisasi dan ingin melanjutkan hidupnya dengan berkuliah di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi, sekolah terbaik di Klan Bulan. Itulah awal mula perkenalan Selena dengan Tamus, tokoh antagonis dalam serial Selena dan Nebula. 

Ketika Selena berhasil lulus di Akademi Bayangan Tingkat Tinggi dengan bantuan Tamus, ia berkenalan dengan dua orang lainnya. Mata yang berasal dari Distrik Sungai-Sungai Jauh, tempat leluhur Klan Bulan. Dan Tazk mantan anggota boyband terkenal di Kota Tishri sekaligus cucu mantan panglima Pasukan Bayangan. Berkat kerusuhan yang Selena buat di hari pertamanya tiba di akademi, hubungan ketiga orang itu menjadi erat. Mereka juga diletakkan dalam satu kelompok dan meningkatkan kemampuan bersama-sama. 
“Cita-citamu apa, Mata?” Aku pindah bertanya.
“Bertualang. Melihat dunia.”  – hlm 156 

N E B U L A

Kehidupan perkuliahan Selena terus berlanjut, serta misi rahasia yang diperintahkan Tamus semakin rumit. Tamus ingin Selena menemukan lokasi Cawan Keabadian untuk bisa membangkitkan si Tanpa Mahkota, pemilik keturunan murni. Selain itu, Tamus juga membutuhkan Buku Kehidupan untuk membangkitkan dan menjadikan si Tanpa Mahkota penguasa dunia paralel. 
Cawan Keabadian adalah salah satu pusaka dunia paralel. Penjaga keseimbangan. Sumber kekuatan tiada tara. Obat tiada tanding. Gembok paling kokoh. Tersimpan di sebuah klan jauh. Tempat dengan gunung-gunung tinggi yang terus bergerak mengikuti polanya. Klan dengan kabut, awan, dan debu yang menyelimuti terus-menerus, persis seperti namanya.
Klan itu disebut dengan NEBULA. – hlm 178
Selena yang mengambil mata kuliah pilihan 'Malam dan Misterinya', berhasil mengembangkan kemampuannya sebagai pengintai. Di tengah pencarian Selena untuk menemukan lokasi Cawan Keabadian, Tazk menemukan catatan-catatan Pasukan Bayangan dari ruang rahasia kakeknya. Selena mendapatkan banyak informasi dari Tazk dan keduanya semakin dekat. Mereka berdua diam-diam membuat rencana untuk menemukan portal Klan Nebula dan menjelajah dunia baru. Sudah beberapa waktu berlalu, Selena dan Tazk memberitahu Mata tentang rencana mereka. Pada tahun terakhir berkuliah, Selena, Tazk, dan Mata menemukan celah untuk berangkat ke Klan Nebula. Berkat darah murni yang dimiliki Mata, portal Klan Nebula terbuka.
"Kamu tahu, Selena, semakin maju teknologi, memang semakin banyak waktu yang dihemat manusia, tapi kualitas hidup mereka justru menurun." hlm 299 
Klan Nebula tampak seperti klan primitif yang sebagian besar kegiatannya hanya diisi dengan bertani, tanpa teknologi mutakhir. Penduduk Klan Nebula menjaga keseimbangan, hanya terdapat empat puluh pemukiman sejak 40.000 tahun lalu. Bila ada yang meninggal, tak lama kemudian ada lagi yang lahir, hingga jumlah penduduk mereka tetap. Meskipun Klan Nebula terlihat seperti klan primitif, tetapi mereka memiliki alat canggih yang bisa menerjemahkan bahasa dari klan lain. Selena dan Tazk berkomunikasi dengan penduduk Klan Nebula dengan alat itu, sementara Mata yang mengambil kelas tambahan Bahasa-Bahasa Kuno dan berhasil memecahkan salah satu bahasa kuno bisa berkomunikasi langsung dengan penduduk Klan Nebula.

Mereka bertiga menghabiskan beberapa waktu di Klan Nebula, mendengar rahasia besar antarklan yang terjadi 40.000 tahun lalu di tempat itu. Namun, karena kecerobohan Selena, harga yang mereka bayar untuk petualangan di Klan Nebula sangat besar.
“Dunia ini terkadang tidak terlihat hitam-putih seperti yang kita inginkan. Dan dalam ambisi kekuasaan, intrik, pertempuran, kita bisa saja tertipu oleh warna asli sesuatu. Bahkan warna diri sendiri pun bisa menipu. Gelap mata. Gelap hati.” – hlm 167

EKSPETASI

Selena dan Nebula merupakan pertama kalinya saya membaca serial Bumi karya Tere Liye. Dulu saat buku "Bumi" terbit saya sempat ingin membacanya, tapi terhalang karena bukunya belum muncul di aplikasi perpustakaan daring. Hingga ketika saya update lagi, seri ini sudah punya banyak buku (waktu itu sampai buku ke-5).

Seringkali pada novel serial yang saya baca, di beberapa buku terdapat pengulangan ide yang bikin buku dalam serial itu jadi membosankan. Awalnya saya pikir seri Bumi juga sama karena sempat mikir... lho, kok banyak banget bukunya? Namun, novel serial fantasi Tere Liye ini, meski rasanya seperti serial yang enggak pernah ada akhirnya, ternyata nggak bikin bosan. Serial ini malah seru sekali karena pengolahan idenya yang sederhana, tapi dikemas dengan plot yang kaya. Saya menyesal baru baca sekarang. Saya suka sekali, apalagi deskripsi klan-klan yang ada di buku ini unik dan tokoh-tokoh yang muncul punya ciri khas tersendiri.

PLOT

Selena dan Nebula menceritakan tentang kisah masa lalu Miss Selena atau Miss Keriting, guru matematika tiga petualang dunia paralel Ali, Raib, dan Seli. Buku ini dibagi menjadi dua buku. Selena mengisahkan tentang latar belakang kehidupan Selena, remaja yang memiliki kemampuan di atas rata-rata dan memasuki akademi terbaik di Klan Bulan. Sementara Nebula menceritakan terbukanya portal Klan Nebula, serta awal mula konflik besar di serial ini bermula.

Guru dari ketiga petualang paralel ini bukanlah penduduk asli Klan Bumi, melainkan berasal dari Klan Bulan yang memiliki teknologi lebih canggih daripada Klan Bumi. Kehidupan Miss Selena sewaktu remaja berhubungan besar dengan kemunculan si Tanpa Mahkota, tokoh antagonis yang muncul di buku-buku sebelumnya.

Menariknya, meski sebagian besar alur dalam kedua buku ini pelan, tapi diisi dengan keunikan dari kegiatan di Klan Bulan dan Klan Nebula. Seperti perkuliahan di Klan Bulan yang materinya sama seperti kita sekarang, hanya saja berbeda di alat dan sistemnya. 
Am duduk di sofa terbang, meluruskan kaki, meraih benda kecil yang berfungsi sebagai remote. Dia mengetuk benda itu, menyalakan televisi. Proyeksi transparan muncul di atas meja di depan kami, kemudian membentuk gambar. – Selena hlm 41
"Bentuknya memang kucing, Selena. Tetapi database di tablet tidak mengenalinya. Maka itu hanya ada dua kemungkinan, spesies itu hewan purba yang tidak pernah berhasil diidentifikasi, atau kemungkinan kedua, hewan itu datang dari klan lain." – Nebula hlm 71
Saya kagum dengan penulis yang bisa memodifikasi kehidupan di Klan Bulan sedemikian rupa, juga kehidupan di klan-klan lain memiliki identitasnya tersendiri dan terperinci sekali. 

Meskipun saya belum membaca 7 buku sebelumnya, tapi saya tidak merasa terganggu. Bisa dibilang di setiap buku memiliki konflik besarnya tersendiri. Untuk Selena dan Nebula, konflik utamanya berbeda dari buku sebelumnya. Jadi tetap nyaman membaca serial ini tanpa membaca buku sebelumnya (tapi karena sudah penasaran, saya tetap akan membaca buku sebelumnya dan menunggu buku Lumpu).

KARAKTER

Sama seperti di buku Bumi, tokoh utama di buku ke-8 dan ke-9 ini juga tiga bersahabat. Satu laki-laki dan dua perempuan. Selena, Mata, dan Tazk. Penulis mengambil konsep friendzone untuk hubungan persahabatan mereka. Perbedaan besarnya adalah, kalau di Bumi ada cinta berbalas, kalau di Selena ada cinta berbalas dan cinta bertepuk sebelah tangan. 

1. Selena, tokoh utama dalam dua buku ini, punya karakter yang unik, sekaligus menyebalkan. Dia penuh rasa ingin tahu, tapi kesulitan fokus. Selena juga gampang nurut sama orang baru (buktinya baru kenal Tamus aja udah nurut disuruh ini-itu), tapi juga punya keinginan untuk menipu orang tersebut. Selena setia kawan, tapi juga serampangan. Sifat Selena abu-abu sekali, tapi itu malah bikin buku ini dipenuhi banyak tanda tanya. 

Selena yang 'berbeda' dari penduduk Klan Bulan lain, terutama dari rambutnya yang keriting dan namanya yang tidak mencerminkan nama penduduk Klan Bulan bikin saya penasaran apa sebenarnya masih ada rahasia lain yang belum diceritakan oleh penulis? Tidak mungkin, kan, orangtuanya Selena hanya ingin anaknya tampil berbeda sehingga memberinya nama demikian? Bahkan, tampilan fisik Selena pun juga beda dari penduduk Klan Bulan yang biasanya berambut lurus. Belum lagi aliran darah Selena yang unik termasuk menjadi tanda tanya lain lagi. Anehnya di buku ini hanya nama ibu Selena sajalah yang disebut-sebut. Nama ayah Selena tidak pernah disebut.

Meski menyebalkan, Selena tokoh favorit saya di kedua buku ini. Saya suka sifatnya yang abu-abu dan kadang terlalu polos. Selain latar, alasan lain saya suka kedua buku ini adalah sifat Selena yang sulit ditebak. 

2. Mata, si pemilik keturunan murni. Tokoh kedua di buku ini muncul secara mengesankan saat Selena sedang kesulitan. Mata membantu Selena yang dikeroyok kakak tingkat karena menerobos acara inaugurasi (pelantikan mahasiswa baru). 
"Pengecut! Kalian tidak boleh mengeroyoknya!" Mahasiswa baru itu berseru marah. Dia berdiri di sampingku, di tengah kerumunan mahasiswa tingkat atas. Aku ingat sekali ekspresi wajahnya. Mahasiswa perempuan, usianya sepantaran denganku. Rambutnya lurus panjang, hitam legam. Matanya indah sekali. Dia mengenakan jubah hitam dengan garis abu-abu seragam mahasiswa baru. – Selena hlm 97
Mata berasal dari Distrik Sungai Jauh-Jauh, sekaligus diduga sebagai pemilik keturunan murni. Mata sering mengeluarkan kekuatan-kekuatan aneh yang hanya dimiliki oleh petarung level tinggi (padahal Mata belum pernah menguasai kekuatan itu sebelumnya). Mata sekamar dengan Selena dan menganggap Selena saudaranya sendiri. Mata sebelumnya hanya anak tunggal sekaligus anak angkat, meski tidak diceritakan secara terperinci siapa orangtua angkatnya dan bagaimana kehidupan Mata sewaktu di Distrik Sungai Jauh-Jauh. Keberadaan Selena membuat Mata tidak lagi merasa sendirian. 

Keanehan lain dari karakter Mata adalah Mata selalu mengeluarkan kekuatannya ketika sedang cemas dan panik. Mata sangat peduli pada orang lain dan kekuatannya tersebut selalu muncul pada saat itu.
Sejenak, aku masih bisa melihatnya. Bola mata Mata tidak lagi berwarna hitam, melainkan hijau terang. Terlihat sangat menakjubkan. – Selena hlm 139
Saya penasaran dengan kehidupan Mata yang tidak diperlihatkan di sini. Sepertinya Mata jarang membagikan isi pikirannya kepada orang lain, sehingga saya kurang merasakan kehadiran Mata. Bahkan saya kadang agak kesal, apa Mata tidak sadar kalau Selena sempat bersikap aneh sewaktu meminjam alat penerjemah miliknya? Tapi karena buku ini diceritakan dari sudut pandang Selena, pertanyaan saya tidak terjawab.
"Ada apa sih dengan distrik itu? Maksudku, selain karena tempatnya yang sangat indah, kenapa distrik itu selalu menarik perhatian orang banyak?" Aku jadi penasaran. 
"Distrik itu adalah tempat leluhur penduduk Klan Bulan, Selena." Tazk menjelaskan. "Distrik itu asal semua teknik bertarung. Kode genetik pertama dengan kemampuan menghilang dilahirkan di sana, puluhan ribu tahun lalu. Semakin ke sini, kode genetik itu semakin langka, tinggal hitungan jari. Namun, saat ada penduduk Distrik Sungai Jauh-Jauh yang memilikinya, kode genetik itu muncul, dan karena mereka memiliki garis keturunan langsung, itu membuat mereka spesial, seperti Mata." – Selena hlm 143

3. Tazk, si taat aturan dan penuh pertimbangan. Tazk muncul bersamaan dengan kemunculan Mata. Mereka berdua membantu Selena yang dikeroyok kakak tingkat. 
Splash! Dalam sekejap, juga telah berdiri satu mahasiswa baru lainnya. Laki-laki, tinggi dan gagah. Dia segera memasang tameng di depanku. Melindungiku.
"Aku juga tidak akan membiarkan ini terjadi. Pertarungan ini tidak adil!" seru mahasiswa laki-laki itu. – Selena hlm 97
Persamaan ketiga tokoh utama di kedua buku ini sudah diceritakan oleh Tazk pada Selena, kalau mereka bertiga merupakan yatim piatu. Selena hidup bersama pamannya, Mata bersama orangtua angkatnya, dan Tazk bersama kakeknya. Saya tidak tahu apa persamaan mereka bertiga itu kebetulan, atau ada rahasia lain yang masih disimpan penulis.

Di dalam kedua buku ini sendiri, Tazk termasuk yang sering menjelaskan sesuatu pada Selena, termasuk memarahi Selena ketika Selena tidak fokus. Tazk disiplin dan berpegang teguh pada aturan. Tazk juga punya dasar-dasar seorang pemimpin dan saat pelatihan mereka di ruang simulasi yang diadakan Ox khusus untuk mereka bertiga, Tazk secara otomatis menjadi pemimpin mereka bertiga.  

Sama seperti Selena dan Mata, karakter Tazk masih menyimpan tanda tanya (apalagi jelas terlihat di akhir kedua buku ini kalau Tazk menghilang. Keberadaannya tidak diketahui).

4. Tokoh pendukung: 
Berbeda dengan ketiga tokoh utama di buku ini, saya nggak suka alias curiga pada semua tokoh pendukung yang berhubungan dengan akademi. Serius, saya nggak bisa nebak siapa pengkhianat di antara mereka? Apa Ox atau Bibi Gill? Atau dosen yang lain? Sampai-sampai informasi di akademi bisa bocor ke Tamus.

Bicara soal Tamus, saya merasa pernah melihat Tamus dan kekuatan cerminnya di televisi, tapi saya nggak bisa ingat itu film apa. Jadi berasa terganggu tiap lihat Tamus muncul di sini, tokoh antagonisnya kurang jahat dan kurang unik begitu menurut saja :")

Saya juga nggak suka Ox yang bersikap santai, termasuk dengan gampangnya menerima Selena di akademi, padahal Selena jelas-jelas enggak lolos tes. Saya juga nggak suka sama Bibi Gill yang merupakan dosen mata kuliah pilihan 'Malam dan Misterinya', yang sering memberi peringatan tanpa menjelaskan buat apa sih peringatan itu. Sudah jelas, Selena tipe yang harus dijelaskan secara rinci dulu baru paham :")
“Kamu memiliki bakat besar seorang pengintai, dan kamu bersedia melakukan apa pun demi mencapai ambisimu. Semoga itu membawamu ke jalan kebaikan, bukan sebaliknya, karena seorang pengintai dekat sekali dengan jalan kegelapan.” – Selena hlm 180

SETTING

Klan Bulan dan Klan Nebula merupakan latar utama dari kedua buku ini. Latar dijelaskan dengan menarik beserta kehidupan masyarakat di kedua klan itu. Setiap membaca latar yang ditulis penulis, saya bertanya-tanya apa penulis terinspirasi dari 'alam semesta dan ciptaan-Nya'? Saya pernah membaca tapi lupa sumbernya, kalau alam semesta dan planet-planet itu tidak mungkin diciptakan secara percuma (alias kosong saja). Pasti ada maksud di balik keberadaannya. Saya penasaran di balik proses kreatif seri ini, terlebih dengan nama-nama klan yang memakai nama benda-benda di galaksi.
"Ada. Aku percaya dunia ini tidak sesederhana yang kita lihat. Mungkin di luar sana ada banyak dunia. Kita saja yang belum tahu," jawab Mata mantap. – Selena hlm 156
Perbedaan nama-nama di tiap Klan:
Nama-nama di Klan Bulan umumnya begitu. Hanya satu kata, itu pun terdiri atas dua-tiga huruf saja. Besok-besok, saat aku tahu tentang dunia paralel, aku tahu di klan lain juga lebih unik. Di Klan Matahari misalnya, nama mereka terdiri atas tiga suku kata, dengan rima. Misalnya Hana-fara-tana. Dan yang lebih menarik lagi, jika mereka empat bersaudara, nama mereka cukup dibedakan dengan Hana-fara-tana I, Hana-fara-tana II, dan seterusnya. Di Klan Bintang, nama penduduknya juga tak kalah unik. Nama mereka simetris. Misalnya Zaramaraz, dibaca dari depan ataupun dari belakang akan tetap sama, Zaramaraz. Dalam huruf Klan Bintang, nama itu sebenarnya bahkan ditulis simetris atas-bawah, kiri-kana, juga diagonal, tapi rumit sekali menuliskannya dengan huruf klan lain. – Selena hlm 36-37
Klan Nebula:
Penduduk Klan Nebula memiliki bioritme atau jam kehidupan yang unik. Mereka tidak terikat pada siang-malam. Mereka hanya terikat pada siklus jam. Saat tiba waktunya bekerja atau bersekolah, maka mau apa pun waktunya, siang atau malam, mereka akan berangkat kerja dan bersekolah. – Nebula hlm 290 
BEST MOMENT

Saya suka sekali interaksi ketiga tokoh saat mereka terlambat kembali ke akademi sehabis libur semester. Ada saja ide gila Selena yang bikin interaksi ketiganya semakin lucu. Mana Selena meminta Mata akting jadi wanita hamil dan Tazk pura-pura jadi suaminya, biar bagian sistem pengawasan kereta terbang nggak curiga kalau mereka lagi 'meminjam' gerbong keretanya. Lucunya lagi, Tazk dan Mata ngikut aja sama idenya Selena.
"Sejak kapan kamu bisa mengendarai benda terbang, Selena?" Tazk bertanya. Pemandangan dan udara segar di luar membuatnya lebih santai. 
"Eh, beberapa minggu lalu."
"Baru beberapa minggu? Serius?" 
Aku nyengir lebar. Mata kembali tertawa. Mata tahu sekali jawabanku memang serius.  Nebula hlm 30
CUPLIKAN ITEM KHUSUS
"Inilah Buku Kematian. Salah satu pusaka milik Klan Bulan. Tapi buku ini hanya bisa menutup, mengirim, mengabarkan, dan semua hal tentang keburukan dan kegelapan. Aku mencari pasangan buku ini, Buku Kehidupan. Buku yang bisa mengabarkan dan menulis semua hal tentang kebaikan, termasuk membuka pintu-pintu yang tak bisa dibuka oleh benda apa pun. Memindahkan seseorang melintasi berbagai tempat dalam sekejap."  – Selena hlm 202
POV

Untuk kedua buku Selena dan Nebula ini, masing-masing menggunakan sudut pandang orang pertama. Sebagian besar menggunakan sudut pandang pertama dari Selena, dan sedikit bagian menggunakan sudut pandang pertama dari Raib. Menurut saya sudut pandang ini memang cocok dipakai di kedua buku ini karena lebih dominan di perasaan kedua tokoh ketika membahas masa lalu mereka.

GAYA BAHASA

Saya merasa gaya bahasa penulis di seri fantasy ini agak berbeda dengan di novel romance-nya. Saya sempat membaca novel Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin dan merasa novel tersebut not my cup of tea, tapi saya malah suka dengan gaya bahasa di serial Bumi ini. Gaya bahasa yang digunakan penulis di seri fantasy ini cukup lugas dan blak-blakan, tidak ada kesan melankolis sama sekali. 

KELEBIHAN

- Deskripsi antarklan unik dan gampang diingat. Penulis bisa menjabarkan ciri khas nama di masing-masing klan saja sudah bagian yang menarik.
- Tokoh-tokoh yang muncul di kedua buku ini tidak tersia-siakan alias punya perannya masing-masing, serta masing-masing tokoh punya ciri khasnya tersendiri.
- Novel ini bisa dibaca segala umur, mulai dari anak-anak hingga kakek-nenek. Adegannya bebas dari unsur yang menyimpang.
- Banyak nilai moral dan beberapa pendapat penulis tentang kehidupan.
- Plot minim konflik, tapi penulis bisa mengalihkannya ke adegan-adegan lain yang lebih memakai imajinasi (terutama di bagian setting cerita).

KEKURANGAN

- Kedua buku ini bisa dijadikan satu buku saja karena banyak sekali adegan yang bisa dipangkas (terutama adegan latihan di ruang simulasi). 
- Konflik di kedua buku ini sangat ringan dan sangat sebentar. Tidak semenegangkan yang saya kira.
- Beberapa adegan mengingatkan pada Harry Potter (meski saya nggak bisa menjabarkan ini karena saya nggak pernah nonton Harry Potter sampai tamat, tapi ada vibe yang mirip).
- Masih banyak pertanyaan yang belum terjawab.
- Masih ada tokoh antagonis baru.

BEBERAPA KUTIPAN:
“Masa depan dipahat lewat masa lalu, hari ini adalah cerminan hari kemarin. Kita bisa belajar banyak hal dengan membaca catatan-catatan lama. Misteri. Pengetahuan. Peradaban. Banyak sekali penjelasan yang bisa diberikan oleh sejarah. Mata kita mungkin abai, tidak melihatnya, tapi sejarah bisa menjadi petunjuk terbaik.” – Selena hlm 113
“Dunia kita dekat sekali dengan kegelapan. Maka saat gelap menyelimutimu, pastikan kamu tetap berusaha mencari cahaya di sekitarmu. Dirimu sendiri adalah satu-satunya yang bisa kaupercaya. Nurani. Cahaya kecil itu selalu ada di harimu. Gunakanlah. Terangi jalanmu, temukan pilihan hidupmu. Semoga itu bisa membawamu menuju jalan yang lebih baik.” Selena hlm 339
"Tugas kalian sederhana. Jernihkan air laut di dalam akuarium. Gunakan pengetahuan kalian tentang kimia, cari solusinya. Dasar mahasiswa naif! Sebagian besar dari kalian langsung mencari cairan penjernih. Tapi kalian lupa, kimia bukan hanya soal cairan dilawan cairan, reaksi kimia dilawan reaksi kimia." – Nebula hlm 49
"... Kimia adalah tentang kehidupan, Tidak selalu polusi harus dilawan dengan polusi, itu semakin berbahaya. Dalam banyak masalah, solusi terbaiknya justru dengan cara alamiah." – Nebula hlm 50
“Bagi seorang pengintai, malam adalah teman terbaiknya, Selena. Ketika semua terlihat gelap, dan lengang, pengintai bisa bergerak diam-diam, melintas dalam senyap, menyelesaikan misinya.” Bibi Gill menatapku tajam. Diam sejenak. “Tapi malam hanyalah separuh dari siklus hari. Ada separuh lainnya yang tidak kalah penting, saat semua orang sibuk menghabiskan waktu mereka. Bekerja, sekolah, atau tidak kedua-duanya. Saat mata mereka terbuka. Aktivitas berjalan. Semua keramaian yang terjadi. Seorang pengintai yang lihai bisa menjadikan malam sebagai teman terbaiknya; dan sebaliknya, menjadikan siang sebagai panggung pertunjukkan terbaik.” – Nebula hlm 87

“Menyamar bukan hanya tampilan fisik, Selena. Lebih dari itu, kamu juga harus memahami profesi yang sedang kamu jalani. Bagaimana cara bicara, bagaimana cara berjalan, bagaimana merespons, hingga tidak ada satu pun yang menyadari bahwa orang di depannya sedang menyamar. Cukup satu kesalahan kecil, semua penyamaranmu berantakan.” – Nebula hlm 90

Overall, kedua buku ini cocok dibaca oleh penyuka cerita petualang yang unik dan kaya imajinasi.
Ibuku dulu pernah bilang, “Selena, hidup ini hanya soal sudut pandang. Digeser sedikit saja cara kita memandangnya, kita bisa mengubah sesuatu yang menyebalkan menjadi hal yang berbeda.” – Selena hlm 45

Posting Komentar

0 Komentar